Selasa, 10 April 2012

KRITIK SENI Wacana, Apresiasi dan Kreasi (Muh. Alfi Fajerin/09410102)

Oleh, Muh. Alfi Fajerin (09410102)
Identitas Buku
Judul Buku                              : Kritik Seni Wacana Apresiasi dan Kreasi
Penulis                                     : Dr. Nooryan Bahari, M.Sn.
Penerbit                                   : Pustaka Pelajar
Kota Terbit                              : Yogyakarta
Cetakan/Tahun Terbit               : Cet. I/2008
Tebal Buku                              : 198 hlm.
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah “Kritik Seni”, dalam bahasa Indonesia sering juga disebut dengan istilah “Ulas Seni”,”Kupas Seni”,”Bahas Seni”, atau “Bincang Seni”. Hal itu disebabkan istilah “Kritik” bagi sebagaian orang sering berkonotasi negative yang berarti kecaman, celaan, gugatan, hujatan dan lain-lain. Istilah critic dalam kamus inggris-indonesia yaitu pengecam, pengupas, dan pembahas. Secara etimologi berasal dari bahasa latin criticus, dan bahasa yunani kriticosyang erat hubungannya dengan krinein yang berarti memisahkan, mengamati, menilai dan menghakimi. Pada umumnya istilah “kritik seni” terkait dengan masalah seni, dan bertujuan mendeskripsikan, menganalisis, mendeskripsikan, menganalisis, menginterprsi, dan melihat karya seni.
Tujuan dari kritik seni adalah memahami karya seni dan ingin menemukan suatu cara untuk mengetahui apa yang melatarbelakangi suatu karya seni yang dihasilkan, serta memahami apa yang ingin disampaikan oleh pembuatnya, sehingga hasil kritik seni benar-benar maksimal, dan secara nyata dapat menyatakan baik dan buruknya sebuah karya.
Kritik seni berfungsi sebagai jembatan atau mediator antara pencipta dengan penikmat karya seni, serta antara karya seni itu sendiri dengan penikmatnya.
Dalam melaksanakan kritik seni secara verbal maupun tulisan, biasanya terdapat unsur-unsur deskripsi, analisis formal, interpretasi, dan evaluasi atau penilaian. Disamping itu penciptaan karya seni juga diharpkan dapat merespon ruang dan waktu dimana dia diciptakan. Disini aspek ide atau gagasan, tema, teknik pengelolaan material prinsip-prinsip penyusunan atau pengorganisasian dalam mengelola kaidah-kaidah estetis, keunikan bentuk, gaya perseorangan kreativitas dan inovasi turut dipertimbangkan.
BAB II
KEBUDAYAAN DAN KESENIAN
Memahami tentang kebudayaan yang merupakan keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik eksplisit maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui symbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok manusia, termasuk pola perwujudan dalam benda materi. Pengertian kebudayaan adalah sebagai keseluruhan pengetahuan, kepercayaan dan nilai yang dimiliki oleh manusia sebagai mahkluk social.
Dalam memenuhi kebutuhan estetik, kesenian menjadi bagian intergral yang tak terpisahkan dengan kebudayaan. Kesenian merupakan unsur pengikat yang mempersatukan pedoman-pedoman bertindak yang berbeda menjadi suatu desain yang utuh, menyeluruh, dan operasional, serta dapat sebagai sesuatu yang bernilai.
BAB III
SENI DAN SENI RUPA
Pengertian seni adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari pengalaman, belajar, atau pengamatan-pengamatan. Seni juga berguna bagi keterampilan dan imajinasi kreatif terutama dalam proses produksi benda yang indah seperti produk karya seni.
Keberadaan karya seni rupa adalah karena tampilannya unsur-unsur rupa atau visual yang dapat dilihat secara fisik.dari sudut pandang fungsi atau kegunaan, karya seni terbagi dalam beberapa katagori yaitu seni murni (fine art), seni terapan (applied art), dan kria (craft).
BAB IV
ELEMENTER KESENIRUPAAN
Dasar kesenirupaan yang diperlukan dalam kritik seni adalah pengetahuan mengenai medium seni dalam pengertian luas yang meliputu isi dan tema karya seni, dan dalam pengertian terbatas mencakup bahan baku yang digunakan mengungkap isi dengan kelebihan dan kekurangan bahan tersebut dalam mengungkapkannya. Susunan karya seni sebenarnya lebih kompleks dari setiap kesan yang ditangkap dari setiap deskripsi.
BAB V
CORAK DAN GAYA SENI
Corak dan gaya seni sangat diperlukan dalam kritik seni seperti pengetahuan mengenai aliran-aliran seni dalam pengertian luas yang meliputi kecenderungan-kecenderungan isi dan tema karya seni yang ada di dunia,
BAB VI
APRESIASI DAN EVALUASI
Apresiasi seni merupakan proses sadar yang dilakukan seseorang dalam menghadapi dan memahami karya seni. Mengapresiasi adalah sebuah proses untuk menafsirkan sebuah makna yang terkandung dalam karya seni. Seorang pengamat seni rupa berkewajiban mengenal struktur dasar seni rupa. Seorang penghayat seharusnya bersifat objektif, artinya terhindar dari factor-faktor pengaruh.
BAB VII
KRITERIA DAN TIPE KRITIK
Memahami tentang kriteria dan tipe kritik yang mencakup menegakkan penilaiaan karena setiap periode kelahiran karya seni mempunyai standard an kriterianya sendiri-sendiri. Standar kesenian masa lalu tidak dapat diterapkan untuk masa kini, demikian pula sebaliknya.
Kelebihan buku yaitu setiap bab dijelaskan terperinci dan mencakup beberapa aspek didalam buku ini serta dimudahkan dengan rangkuman disetiap babnya.
Kekurangan buku yaitu setiap kutipan yang berbahas inggris tidak ada artinya dan langsung dijelaskan maksud dari kutipan tersebut. Serta karena ini buku seni, mungkin lebih bagus diberi sedikit gambar atau foto karya seni agar lebih menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons