1.
Almas Juniar Akbar 09410190
2.
Aulia Fajri P 09410193
3.
Fajron Mujtahid 09410197
4.
Mustika Listivani 09410199
5.
Shanti Sundari 09410208
6.
Sulaekah 09410216
7.
Hartanti Sulihandari 09410222
8.
Iman Alimansyah 09410224
A.
Uraian 7 unsur budaya (bahasa, kesenian,
system religi, mata pencaharian, peralatan hidup, organisasi sosial, dan
pengetahuan) dalam masyarakat Ciamis, Jawa Barat.
1.
Bahasa :
Sebagian
orang Ciamis menggunakan bahasa sunda yang halus atau sama halnya dengan orang
jawa yang menggunakan bahasa krama ketika berbicara. Dibandingkan ketika orang
Bogor atau Banten yang menggunakan bahasa sunda kasar ketika berbicara
orang-orang Ciamis menggunakan bahasa sunda halus. Contoh: bahasa sunda halus
dari makan adalah tuang, bahasa sunda kasar dari makan dahar.
2.
Kesenian :
Kesenian
di daerah Ciamis yang masih bertahan sampai sekarang salah satunya adalah
Karawitan (namanya sama dengan yang di daerah Jawa). Bahkan kesenian Karawitan
ini masuk sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah. Sekolah menyediakan
guru yang berkompeten dalam bidang karawitan ini, dan pembelajarannya lebih
menekankan pada praktek. Siswa diajarkan bagaimana cara memainkan salah satu
alat musik secara langsung.
3.
System Religi:
Mayoritas
penduduk daerah ini beragama Islam, namun dapat dikatakan sebagai “Islam KTP”
karena mereka melakukan kegiatan religi hanya saat-saat tertentu. Contoh:
peduduknya memakai busana muslim ketika hanya ada pengajian, sedangkan jika
pengajiannya telah selesai mereka hanya memakai pakaian “kurang bahan”. Bahkan
suatu ketika ada seorang ustad yang berdakwak di daerah ini mengenai menutup
aurat, pada akhirnya ustad ini yang diusir karena memang susah untuk mengubah
kebiasaan itu.
4.
Mata Pencaharian :
Sebagian
besar orang Ciamis mata pencahariannya menjadi seorang petani. Mereka memiliki
sawah ataupun lading untuk bercocok tanam karena mereka bertempat tinggal
didekat lereng gunung. Perairannya pun langsung memakai mata air, mereka
memakai paralon untuk mengambil air. Hasil dari sawah maupun lading berupa
padi, coklat dan lain-lain.
Biasanya
mereka hanya menempuh pendidikan sampai jenjang SMP dan banyak dari mereka
melanjutkan merantau ke daerah luar untuk berwirausaha, contohnya saja seperti
di jogja banyak ditemui penjual warung burjo yang bisa berbahasa sunda alias
berasal dari Jawa Barat.
5.
Peralatan Hidup :
Di
bidang pertanian orang-orang Ciamis menggunakan alat seperti cangkul dan garpu
besar untuk berladang. Ketika di sawah pun alat yang mereka gunakan hampir sama
dengan daerah lainnya seperti menggunakan traktor dan penyemprot hama. Uniknya
pupuk yang digunakan bukan pupuk kimia tetapi mereka menggunakan pupuk kandang
dengan cara memanfaatkan kotoran ayam.
6.
Organisasi Sosial :
Ketika
ada salah satu keluarga yang mengadakan hajatan pasti kiri-kanan rumahnya
dibagi makanan hajatannay, sama halnya orang jawa ada besekan disana dinamakan
pepeti. Disana pun masi ada karang taruna, RT, RW dan lain-lain.
7.
Pengetahuan :
Pengetahuan
yang mereka dapatkan secara alami bukan dari jenjang pendidikan formal adalah
bercocok tanam dan mengurus kolam ikan. Mereka mengetahui berbagai hal yang
berkaitan dengan pertanian. Bahkan hampir setiap rumah memiliki kolam ikan, dan
itu dibuat oleh mereka sendiri secara tradisional.
B.
Perbedaan dua definisi seni budaya Islam
antara Quraish Shihab dan Seyyed Hussein Nasr dilihat dari kekurangan dan
kelebihannya.
Definisi menurut Quraish Shihab :
Seni
budaya Islam adalah ekspresi tentang keindahan wujud dari sisi pandangan Islam
tentang alam,hidup, manusa yang mengantar menuju pertemuan sempurna antara
kebenaran dan keindahan (sesuai cetusan fitrah).
Definisi menurut Seyyed Hussein Nasr :
Seni
budaya Islam adalah keahlian mengekspresikan ide dan pemikiran estetika dalam
penciptaan benda, suasana/ karya yang mampu menimbulkan rasa indah dengan
berdasar dan merujuk paa Al-Qur’an dan Hadits.
Dari dua definisi diatas erdapat perbedaan, yaitu:
1.
Seyyed Hussein Nasr lebih jelas
rujukannya yang berupa Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan Quraish Shihab tidak
tetapi hanya dari sisi pandangan Islam tanpa dijelasakan pandangan Islam
seperti apa.
2.
Quraish Shihab mengatakan bahwa seni
budaya Islam itu lebih luas menyangkut ekspresi keindahan tentang alam, hidup
dan manusia. Sedangkan Seyyed Hussein Nasr ekspresi keindahan itu hannya
tentang penciptaan benda, suasana/ karya dan hal tersebut lebih merujuk kepada hal
yang behubungan dengan manusia saja.
0 komentar:
Posting Komentar