Jumat, 13 April 2012

TUGAS RESNSI BUKU SENI BUDAYA ( Sumarni / 09410018 )


Identitas Buku ( SUMARNI/ 09410018 )
Judul Buku          :Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia ; Strategi Reformasi Pendidikan Nasional
Pengarang          : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed
Tahun Terbit      : Cetakan ketiga, Oktober 2002
Penerbit              : PT Remaja Rosdakarya
Kota terbit          : Bandung

                Pendidikan adalah suatu proses menaburkan benih-benih budaya dan peradapan manusia yang hidup dan dihidupi oleh nilai-nilai atau visi yang berkembang dan dikembangkan didalam suatu masyarakat dan kebudayaan. Antara kebudayaan dan pendidikan terdapat hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama ialah nilai-nilai. Dalam pendidikan tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian suatu proses tanpa pendidikan dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya akan terjadi didalam hubungan antar manusia didalam suatu masyarakat tertentu.
                                Hakikat pendidikan adalah berkaitan dengan hakikat manusia. Dalam pendekatan epistimologis berusaha mencari makna pendidikan, sebagai ilmu yaitu menjadi objek yang akan menjadi dasar analisis  yang akan membangun ilmu pengetahuan  yang disebut ilmu pndidikan. Dalam hal ini artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan. Dalam pendekatan ini keberadaan peserta didik  dan pendidik tidak terlepas  dari makna keberadaan  manusia itu sendiri, karena peserta didik adalah anggota masyarakat. Sebagai anggota masyarakat peserta didik harus dipersiapkan menjadi angota masyarakat yang baik.
Budaya atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dna kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan suatu proses pemanusiaan artinya di dalam kehidupan berbudaya terjadi perubahan, perkembangan, motivasi. Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta dari keseluruhan dari hasil budi dan karya.

Hakekat kebudayaan tampak dengan jelas betapa besar peranan pendidikan dalam perkembangan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan, bahkan tanpa adanya pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang. Betapa besar peranan pendidikan dalam kebudayaan, maka dalam perkembangan ilmu pengetahuan muncul ilmu antropologi pendidikan. Peranan pendidikan dalam kebudayaan dapat dilihat dengan nyata didalam perkembangan kepribadian manusia. Tanpa kepribadian manusia tidak ada kebudayaan meskipun kebudayaan bukanlah sekedar jumlah dari kepribadian-kepribadian.
Hakikat kebudayaan dalam pendidikan bahwa kebudyaan tidak dapat dipisahkan  dari pendidikan, bahkan kebudayaan merupakan alas atau dasar pendidikan. Pendidikan di alaskan pada suatu kebudayaan yaitu aspek intelektual, tetapi kebudayan sebagai keseluruhan. Selain itu kebudayaan juga harus bersifat kebangsaan dengan demikian kebudayaan yang dimaksud adalah kebudayaan yang riil yaitu budaya yang hidup  di dalam masyarakat kebangsaan Indonesia. Didalam pendidikan juga memiliki tujuan atau arah unuk mewujudkan keperluan kehidupan. Yang dimaksud perikehidupan disini adalah seluruh kehidupan manusia, kebutuhan yang dirasakan oleh manusia. Arah tujuan tersebut untuk mengangkat derajat Negara dan rakyat. Oleh sebab itu kebudayaan merupakan dasar dari praktis pendidikan maka bukan saja seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga seluruh unsur kebudayaan  harus diperkenalkan dalam proses pendidikan.
Di dalam mencapai tujuan pendidikan, menurut Thomas Lichkona, tugas seorang guru adalah sangat berat. Antara lain; (1) pendidik haruslah menjadi seorang model sekaligus mentor dari peserta didik didalam mewujudkan nilai-nilai moral.(2) masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral , (3) menciptakan suasana yang demokratis, kondusif dalam belajar dikelas, (4) mewujudkn nilai-nilai melalui kurikulum, (5) budaya kerjasama antar guru, (6) menumbuhkan kesadaran karya, (7) mengembangkan refleksi moral, (8) mengajarkan resolusi konflik.
Kebudayaan nasional Indonesia merupakan suatu system gagasan dan pralambang yang dapat dipakai oleh semua warga Negara  Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika untuk saling berkomunikasi dan dengan demikian akan memperkuat solidarits. Betapa pentingnya kita memiliki kebudayaan nasional. Suatu kebudayaan tidak pernah ada yang statis, demikian pula kebudayaan nasional Indonesia merupakan suatu kebudayaan “in the making’ yang artinya  terus menerus diciptakan dan dikembangkan. Proses pengembangan kebudayaan nasional Indonesia akan berjalan terus menerus. Dengan kata lain pengembangan kebudyaan bangsa Indonesia merupakan taggung jawab semua warga Indonesia, terutama lembaga-lembaga pendidikan nasional. Koentjaraningrat mengemukakan beberapa unsur yang menjadi syarat  dari unsur kebudayaan nasional, antara lain: (1) unsur kebudayaan nasional tersebut  merupakan hasil karya dari warga Indonesia (2) mengandung ciri khas Indonesia (3) haruslah menjadi kebanggaan sehingga setiap warga Negara mengidentifikasikan diri dengan budaya tersebut.
Kebudayaan pendidikan, merupakan konsep, gagasan, yang mendasari praktisi pendidikan. Kebudayaan pendidikan merupakan aspek dari keseluruhan kebudayaan. Oleh sebab itu kebudayaan pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan elemen-elemen kebudayaan filsafat, pengetahuan, adat-istiadat, dan cara hidup lainnya. Sebagai aspek dari keseluruhan kebudayaan maka kebudayaan pendidikan juga mengandung dimensi-dimensi temporal dan spasial. Usaha untuk mengerti kebudayaan pendidikan khususnya didalam proses belajar mengajar , Bruner mengemukakan empat jenis pandangan pedagogic, antara lain: (1) pandangan internalis, ialah apa yang dilakukan oleh peserta didik didalam proses pendidikannya. (2) pandangan eksternalis, ialah apa yang dapat diperbuat oleh seorang pendidik terhadap peserta didik. (3) pandangan inter subjektif, ialah suatu proses interaksi antara pendidik dan peserta didik serta sesame peserta didik (4) pandangan objektivis, ialah suatu pandanan yang mengangap bahwa peserta didik sebagai seorang entomologis yang melihat para peserta didik seperti sekawan semut atau domba.
Manusia berpendidikan dan manusia berbudaya mengandung arti bahwa manusia yang berpendidikan adalah manusia yang berbudaya, karena berasal dari pengertian bahwa pendidikan adalah aspek kebudayaan. Dengan demikian seorang yang telah  berkembang sesuai dengan kebudayaan  adalah seseorang yang juga telah  pendidikan yang bertujuan sama dengan perkembangan pribadi didalam kebudayaan dimana pendidikan itu berlangsung. Seseorang yang berbudaya adalah seseorang yang menguasai dan berperilaku  sesuai dengan nilai-nilai budaya  khususnya nilai-nilai etis dan moral yang hidup dalam kebudayaan tersebut.
Masyarakat madani Indonesia adalah masyarakat yang baru, yakni masyarakat yang terbuka, maju, modern, Dalam pembangunan masyarakat madani  ada dua komponen yang berperan  yaitu individu sebagai pelaku di dalam masyarakat dan  pranata –pranata social yang menampung nilai-nilai budaya yang akan mengatur tercapainya tujuan bersama. Menurut Hika yang menjadi ciri-ciri masyarakat madani adalah : (1) kesukarelaan artinya merupakan suatu masyarakat paksaan atau karena indoktrinasi. (2) keswasembadaan artinya keanggotaan yang bersifat sukarela  untuk hidup bersama dan tidak akan menggantungkan hidupnya kepada orang lain.(3) kemandirian tinggi terhadap Negara adalah manusia yang percaya diri  sehinggga tidak tergantung pada perintah orang lain termasuk Negara. (4) keterkaita pada niali-nilai hokum yang disepakati bersama, berarti suatu masyarakat yang berdasarkan hukum  dan bukan Negara kekuasaan.
Dalam membangun masyarakat madani indonsia  perlu memperhatikan ciri-ciri khas sebagai berikut:
1.       Kenyataan adanya keragaman budaya Indonesia yang menjadi dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
2.       Pentingnya adanya saling pengertian antara sesame anggota masyarakat.
3.       Toleransi yang tinggi.
4.       Untuk melaksanakan nilai-nilai yang khas diperlukan wadah kehidupan bersama yang diwarnai oleh kepastian hokum.
Pendidikan dalam mayarakat madani Indonesia tidak lain ialah proses pendidikan yang mengakui hak-hak serta kewajiban perorangan didalam masyarakat. Beberapa strategi pembangunan masyarakat  madani Indonesia antara lain:
1.       Pendidikan dari, oleh, dan bersama-sama masyarakat
Pendidikan dari masyarakat artinya bahwa pendidikan haruslah memberikan jawaban kepada kebutuhan dari masyarakat sendiri. Jadi pendidikan ukan dituangkan dari atas, dari kepentingan pemerintah semata-mata, tetapi pendidikan yang tumbuh dari masyarakat  sendiri dengan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat itu sendiri. Pendidikan bersama-sama masyarakat artinya masyarakat diikutsertakan  didalam program-program pemerintahan  yang telah mendapatkan persetujuan  masyarakat karena ahir dari kebutuhan massyarakat  iu sendiri.
2.       Pendidikan didasar pada kebudayaan nasional yang bertumpu pada kebudayaan local
Pendidikan yang didasarkan pada kebudayaan menurut pranata social untuk pendidikan seperti pendidikan dalam keluarga, sekolah haruslah merupakan pusat penggalian  dan pengembangan kebudayaan  local dan nasional.
3.       Proses pendidikan mencakup  hominasi dan humanisasi
Dalam proses hominasi yang dimaksud adalah pengembangan manusia sebagai  makhluk hidup. Dengan proses humanisasi berarti manusia itu bukan hanya dapat hidup dan makan tetapi juga bertanggungjawab  terhadap dirinya sendiri  dan kesejahteraan masyarakat.

4.       Pendidikan demokrasi
Pendidikan dmokrasi yang merupakan tuntutan dari terbentuknya masyarakat madani Indonesia mengandung berbagai unsur, seperti manusia memerlukan kebebasan politik, intelektual, kesempatan bersaing, pendidikan,.
5.       Kelembagaan pendidikan.
6.       Desentralisasi manajemen pendidikan nasional
Sistem dan praktis pendidikan nasional saat ini sifatnya sangat sentralistik dibawah satu komandodo di bawah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
                Hasil yang diharapkan dari pendidikan Nasional untuk membangun masyarakat madani Indonesia adalah, bahwasannya pendidikan nasional yang berakar dari dan untuk pengembangan kebudayaan nasional harus mampu menumbuhkembangkan berbagai sikap manusia Indonesia yang memungkinkan lahirnya masyarakat madani Indonesia. Berbagai sikap tersebut antara lain: sikap demokratis, toleran, saling pengertian, berakhlak tinggi, beriman dan bertakwa, dan berwawasan gobal. Pada intinya sistem pendidikan Nasional mempunyai tugas melihat, memperhatikan dan mempersiapkan manusia dan mayarakat Indonesia untuk lebih siap menghadapi tantangan-tantangan global.

3 komentar:

Unknown mengatakan...

benar sekali jika suatu pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk memanusiakan manusia. artinya tanpa adanya pendidikan maka apa jadinya manusia? selanjutnya dibicarakan mengenai "alas" dari pendidikan yaitu kebudayaan, dan yang dibicarakan dalam lingkup ini adalah kebudayaan nasional. lalu bagaimana dengan hubungannya dengan kebudayaan Islam? bagaimana peranannya terhadap pendidikan?

Ridwan Nur Kholis (09410056)

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

Bila kebudayaan merupakan landasan dalam pendidikan. Timbul pertanyaan seberapa besar pengaruh kebudayaan dalam pendidikan terutama dalam pendidikan islam? Solihati (09410279)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons