Selasa, 28 Februari 2012

Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI

Pengembangan Budaya dan Seni dalam PAI

Kelompok 1
Nur Dian Prutanto         09410001            Apri Kusmiyani                          09410020
Farida Nur Hikmah       09410006            Farida Rifqi Amalia (Kelas A)    09410031
Yu’timaalahuyatazaka    09410007            Khanifudin                                 09410039
Samsul Arifin                09410010            Nurul Solikhah R                        09410047
Sumarni                        09410018            Syarifah Mukaromah                  09410048

1.    Masyarakat Kebumen
a.    Bahasa             : Jawa Ngapak
b.    Kesenian         : Barongan, wayang
c.    Sistem Religi    : Ponpes, tahlilan
d.    Sistem mata pencaharian: Petani, pengrajin, pedagang, pembuat gula jawa
                               Kota    : Pompa/PAM
                               Desa    : Sumur
e.    Sistem pengetahuan    : Membuat gula, gerabah, anyaman bamboo, klanting
f.    Organisasi Sosial    :  Paguyuban


2. Perbandingan tentang Seni Budaya Islam antara Quraisy shihab dan Husein Nasser
a.    Quraisy Shihab
Seni budaya Islam : beliau mengungkapkan bahwasannya seni budaya islam sebagai sebuah pendekatan dengan objek yaitu alam, hidup dan manusia dalam usahanya untuk menuju kebenaran.
b.    Sayyed Husein Nasser
Seni budaya Islam : beliau mengungkapkan bahwasannya seni budaya islam merupakan sebuah ide/ pemikiran tentang sesuatu yang dianggap indah kemudian mencari/merujuk dalil dari Qur’an dan Hadist sebagai landasan.

1 komentar:

yu'timaalahuyatazaka mengatakan...

Prof. Quraish Shihab dalam melihat seni selalu merujuk pada al-Qur'an dan Hadist; dengan kedua sumber hukum tersebut M. Quraish mencoba menjabarkan ayat-ayat qauliyah (teks) dengan ayat-ayat qauniyah yang meliputi alam, kehidupan, dan manusia sehingga mencapai kepada kebenaran Yang Mutlak (the only absolute is absolutely absolute)dengan demikian landasan utama M.Quraish shihab dalam melihat seni adalah Islam yang tertuang pada dua sumber hukum (al-Qur'an dan Hadist)lalu dibuktikan kebenarannya dengan suatu obyek yang menjadi pendekatannya seperti alam, kehidupan, dan manusia sehingga dapat menuju dan mendekat kepada al-Haqq. dapat disimpulkan bahwa kesenian Islam adalah sebuah keindahan yang dapat menuju dan mendekatkan diri pada al-Haqq Yang Maha Indah.

Seyyed Hossein Nasr adalah pemikir yang berorintasi sufistik. pendekatan tasawuf yang berkutat pada epistemologi 'irfani (gnosis, dzauq) sangat mewarnai pemikirannya. menurut Nasr seni merupakan ekspresi pemikiran dan ide dengan menembus pada makna batin (esoterik)dari sebuah benda, suasana, dan karya seseorang sehingga terciptalah keindahan dengan mencari dalilnya pada kedua sumber hukum (al-Qur'an dan Hadist)..by Yu'timaalahuyatazakka (09410007)

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons