Selasa, 13 Maret 2012

hubungan Islam dan Budaya

1. Ridwan Nur Kholis     (09410056)
2. Wahyu Alamsyah        (09410064)
3. M. Khoirun Aziz         (09410073)
4. Yuyus Juliana              (09410075)
5. Muhammad Alfian      (09410080)
6. Abdul Kirom              (09410084)
7. Tri Lestari                   (09410089)
8. Yuni Irawati                (09410101)
9. Muh. Alfi Fajerin        (09410102)
10. Wido Yufri Ashar      (09410255)


  1. Hubungan Budaya dan Islam diumpamakan bagaikan Tanaman dan Air. Sedangkan manusia sebagai Tanahnya.
  2. Banyaknya manusia yang memandang realitas kehidupan, termasuk di dalamnya Budaya, Seni, dan Agama Islam dengan sebelah mata yang menghasilkan konflik di dalamnya.
    Solusinya:
    Mengoptimalkan proses transformasi budaya sejak dini dengan nilai-nilai yang islami.
  3. Seni Budaya sebagai traveling dan mobilitas Agama Islam, dan Agama Islam juga sebagai Controlling dan Safety terhadap perkembangan suatu seni budaya.
  4. Hubungan antara seni budaya dan Islam adalah Mutualisme. Di mana keduanya saling memberikan kontribusi dan saling take and give.

1 komentar:

yu'timaalahuyatazaka mengatakan...

Islam dan budaya diibaratkan sebagai yang normatif dan historis, bisa dibedakan tetapi sulit dipisahkan, bagaikan dua sisi mata uang yang berbeda,,agama bersifat qat'iy, transendental, absolute, dan tswabit sedangkan budaya (tsaqof) yang berupa pemikiran agama (al-afkar al-diniyah) bersifat dzanny, dan qabil linaqasy w taghyir (bisa dicermati ulang, rekonstruksi, dan dekonstruksi), sedangkan dari sisi historis agama dan budaya, bahwa agama dan budaya saling berdialektika, pada konteks ini agama (secara partikular al-Qur'an) merespon kondisi sosio-historis-kultural masyarakat arab 15 abad yang lalu, sehingga agama sebagai produk budaya (muntaj tsaqafi) dan produsen kebudayaan (muntij tsaqafi), pada perspektif lain yaitu seni budaya dan agama adalah agama sebagai controling terhadap seni, sedangkan seni budaya sebagai packaging terhadap agama sehingga agama dapat menyentuh nilai keindahan yang bersifat kultural, maka agama tidak hanya "melangit" akan tetapi "membumi" dengan melakukan desimbolisasi kemudian menemukan subtansi dan kemudian dibungkus dengan budaya lokal setempat, demikianlah agama yang universal, agama menjadi passing over suku, budaya, dan bangsa...

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Bluehost Coupons