Nama : Almas Juniar Akbar
NIM : 09419190
No.Absen: 27
RESENSI
BUKU
Identitas
Buku
Judul Buku :
Islamic Art and Spirirtuality (Spiritualitas
dan Seni Islam)
Penulis :
Seyyed Hossein Nasr
Penerjemah :Drs.
Sutejo
Penerbit :
Penerbit Mizan Bandung
Tanggal Terbit :
September 1993
Tebal Buku :
230 hlm.
Seni Islam telah menjadi
obyek studi para sarjana orientalis dan sarjana muslim lulusan pendidikan barat
sejak abad ke-19. Sejak ini dimulailah era ketertarikan dunia memandang kembali
seni Islam, mulai dari sejarah, tekhnik penciptaan, lingkungan sosial, dan
aspek-aspek lainnya dari seni Islam. Dan dari beberapa karya yang membahas hal
tersebut berpegang teguh pada signifikansi dan makna spiritual yang asli. Akan
tetapi T burckhatd mengutarakan pendapatnya bahwa masih sedikit karya yang
memandang seni Islam sebagai bentuk manifestasi bentuk-bentuk realitas
spiritual wahyu Islam itu sendiri karena diwarnai oleh pengejawantahan yang
duniawi.
Dari sini Seyyed Hossein
Nasr mencoba untuk melihat sekilas aspek-aspek khusus seni Islam dari sudut
pandang spiritualitas Islam yang berkaitan dengan prinsip-prinsip wahyu Islam. Untuk
memahami seni Islam beliau mengutarakan bahwa berbagai manifestasi seni Islam
yang muncul dari kurun waktu yang panjang perlu dihubungkan dengan
kekuatan-kekatan serta prinsip-prinsip yang mendasarinya walaupun harus
dihubungkan dengan dunia Islam itu sendiri, dengan wahyu Islam yang
mempengaruhi seni suci (kesenian yang dihubungkan langsung dengan praktik
agama) secara langsung dan seluruh seni Islam pada umumnya. Wahyu Islam dan
seni Islam memiliki hubungan klausal yang dibuktikan dengan hubungan organis
seni Islam dengan Ibadah Islam dan seni tidak dapat memainkan fungsi spiritual
apabila tidak dihubungkan dengan bentuk dan wahyu dalam Islam.
Islam terdiri dari hukum Ilahi,
jalan spiritual dan hakikat yang merupakan sumber. Selain itu, hal tersebut
memiliki berbagai bentuk ilmu pengetahuan yang bersifat yuridis, teologis,
filosofis dan esoteris yang berhubungan dengan dimensi-dimensi dasar ini. Dari
sini, seni Islam tidak bersumberkan pada hukum Ilahi yang menegaskan hubungan
antara Tuhan dan manusia serta masyarakat pada tingkat perbuatan. Hukum Ilahi
memainkan suatu peran penting dalam menciptakan lingkungan dan latar belakang
bagi seni Islam, serta menggariskan batas-batas tertentu beberapa seni yang
kemudian mendorong yang lainnya. Selain itu hukum Ilahi juga membentuk jiwa
seniman dengan mengilhaminya sikap-sikap dan kebajikan-kebajikan yang berasal
dari Al-Qur’an serta Hadist dan Sunnah Nabi.
Setelah memaparkan tentang
hubungan seni Islam dengan spiritualitas Islam, beliau menjelaskan bagaimana
hubungan seni dengan kesucian. Untuk pertama kalinya, beliau memaparkan
keindahan seni Kaligrafi yang merupakan hasil pengjawantahan visual dari
kristalisasi realitas-realitas spiritual yang terkandung dalam wahyu Islam.
kaligrafi memberikan pakaian luar untuk firman ilahi di alam nyata meskipun
seni ini masih berhubungan dengan alam spirit. Kaligrafi memiliki kedudukan
istemewa dalam Islam sehingga dapat disebut sebagai leluhur seni visual Islam
dan memiliki jejak yang istemewa dalam peradaban Islam.
Selain seni kaligrafi,
beliau pun memaparkan tentang keindahan arsitektur suci Islam yang
berprinsipkan pada kesatuan dan persatuan, yakni masjid, yang merupakan
pembentukan kembali dan ikhtisar dari keselarasan, ketertiban, kedamaian alam
semesta yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai rumah peribadatan abadi bagi
kaum muslim sekaligus tempat untuk penyatuan dan penyucian jiwa. Akar dari
arsitektur Islam terdapat pada penyucian kembali alam dalam hubungannya dengan
manusia, sebagai bentuk primordial yang tetap menyadari hubungan batinya dengan
Yang Maha Esa maupun dengan ciptaan-Nya. Arsitektur suci Islam merefleksikan
realitas makhluk Tuhan melalui ilmu pengetahuan yang menjadi dasar bagi
struktur arsitektur dan makhluk. Selain itu, arsitektur yang merupakan seni pra-excellence
yang berkaitan dengan ruang, diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni
menempatkan manusia di hadapan Tuhan melalui sakralisasi ruang yang dibentuk,
diatur, dan disesuaikan dengan tekhnik arsitektural.
Sastra, bagi beliau
merupakan kajian penting untuk memahami hubungan antara seni dan spiritualitas
Islam. karena ajaran Islam berdasarkan pada Firman Tuhan yang diwahyukan
sebagai kitab suci yang menempatkan sastra pada posisi yang istemewa diantara
berbagai bentuk seni yang ada. Sastra yang terdiri dari logika dan syair
bersumberkan pada intelektual yang berdasarkan pada realitas. Dan sumber Islam
merupakan perpaduan antara keduanya. Untuk memahaminya perlu melalui penemuan
kembali gnosis (ma’rifah) atau
metafisika yang hanya dapat dijangkau oleh orang-orang yang mampu menerima
pesan-Nya. Dan beliau mendedikasikannya kepada Jalaludin Rumi (penyair dan sufi
agung Persia) yang berupaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui sastra
dan kesenian.
Musik, merupakan sesuatu
yang dapat menghipnotis setiap jiwa-jiwa manusia sampai ke relung hatinya
memiliki arti penting dari sudut pandang spiritual dan tidak ketinggalan pula
syairnya. Musik telah menjamah berbagai bentuk peribadahan Islam semisal adzan
dan tilawaatil qur’an. Bahkan musik pun digunakan oleh para tabib untuk
merefleksi dan sarana penyembuhan penyakit. Musik berfungsi untuk menentramkan
pikiran dari beban kemanusiaan dan menghibur tabiat manusia. Ia merupakan
stimulant untuk melihat rahasia ketuhanan. Dan musik spiritual adalah kunci
pembuka hazanah kebenaran Ilahi.
Hubungan seni dan
spiritualitas Islam pun juga dapat terlihat dalam seni plastis/lukis. Dalam
seni ini terdapat berbagai makna simbolis dari gaya kaligrafi, arabeska,
pola-pola geometris, simbolisme warna dan lain-lain. Dan hal itu merupakan
hasil dari imajinasi yang merupakan perpaduan dari kosmos baik dari alam
fisikal maupun primodial. Dari hal tersebut dapat menyiratkan
kebesaran-kebesaran Ilahi kepada manusia.
Dalam kesemua seni Islam
sudah tentunya memiliki pesan spiritual yang terkandung. Seni sakral merupakan
realitas surgawi yang turun ke bumi. Ia merupakan kristalisasi ruh dan bentuk
ajaran Islam dalam selubung kesempurnaan yang bukan berasal dari dunia
perubahan dan kematian ini. seni Islam tradisional menyampaikan pesan
spiritualis dan esensial Islam melalui bahasa abadi, yang justru dengan
keabadiannya dan juga kelugasan simbolismenya, maka menjadi kurang efektif dan
kurang problematic dibandingkan kebanyakan penjelasan teologis Islam. Salah
satu aspek yang berkaitan dengan pesan spiritual seni Islam adalah kemampuan untuk
menyampaikan esensi Islam melalui cara yang lebih langsung dan dapat diahami
dibandingkan penjelasan yang ilmiah semata.
Seyyed Hossen Nasr dengan
gamblang dan sistematis serta bahasa yang mudah dipahami dalam menjelaskan
hal-hal tersebut. Beliau dengan runtut menjelaskan spiritualitas dan seni Islam dari hubungan
antara keduanya hingga beberapa kesenian islam beserta beberapa tokohnya. Selain
itu dalam bukunya ini, pemaparan beliau disertai dengan melampirkan beberapa
kesenian Islam yang telah terdokumentasi dalam bentuk foto, sehingga dapat
mengkongkritkan pemahaman kita serta mengajak kita untuk berimajinasi dan
mengalami sendiri secara pra nyata.
PPKHM, 22/03/2012
2 komentar:
memang sudah saatnya seni islam mulai dibangkitkan. jangan hanya berdiam diri dalam keterpurukan dan memperburuknya dengan mengambil dan mencaplok kebudayaan barat yang tidak memiliki tata norma dan bersifat bebas (semaunya). seni islam lebih indah untuk kita semua, lebih indah lagi jika kita mampu mengembangkannya sesuai dengan prinsip dan ajaran islam yang kita anut....
thankz,,,
muhammad alfian (09410080) :)
resensi dari saudara almas tentang spiritualitas dan seni islam karya seyyed hosen nasr yang mengetengahkan seni dipandang dari segi spiritualitas yang diejawantahkan dalam ibadah, seni bangunan, seni suara dan lain-lain. dari resensi ini dapat kita ketahui bahwa pengarang buku ini ingin sekali menggali seni dalam islam terutama sekali dalam hal spiritualitasnya, karena wahyu Tuhan juga merupakan seni yang sangat indah bahasanya dan menyentuh qolbu bagi siapa saja yang membacanya tentunya dengan tahu maknanya maka akan lebih terasa dalam hati dan akan sangat mempengaruhi spiritnya.
by khanifudin
Posting Komentar