Identitas Buku ( SUMARNI/ 09410018 )
Judul Buku :Pendidikan,
Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia ; Strategi Reformasi Pendidikan
Nasional
Pengarang : Prof. Dr. H.A.R. Tilaar, M.Sc. Ed
Tahun Terbit : Cetakan ketiga, Oktober 2002
Penerbit : PT Remaja Rosdakarya
Kota terbit : Bandung
Pendidikan adalah suatu proses
menaburkan benih-benih budaya dan peradapan manusia yang hidup dan dihidupi
oleh nilai-nilai atau visi yang berkembang dan dikembangkan didalam suatu
masyarakat dan kebudayaan. Antara kebudayaan dan pendidikan terdapat hubungan
yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama ialah
nilai-nilai. Dalam pendidikan tidak ada suatu proses pendidikan tanpa kebudayaan
dan tanpa masyarakat, dan sebaliknya tidak ada suatu kebudayaan dalam pengertian
suatu proses tanpa pendidikan dan proses kebudayaan dan pendidikan hanya akan
terjadi didalam hubungan antar manusia didalam suatu masyarakat tertentu.
Hakikat
pendidikan adalah berkaitan dengan hakikat manusia. Dalam pendekatan
epistimologis berusaha mencari makna pendidikan, sebagai ilmu yaitu menjadi
objek yang akan menjadi dasar analisis
yang akan membangun ilmu pengetahuan
yang disebut ilmu pndidikan. Dalam hal ini artinya manusia hanya dapat
dimanusiakan melalui proses pendidikan. Dalam pendekatan ini keberadaan peserta
didik dan pendidik tidak terlepas dari makna keberadaan manusia itu sendiri, karena peserta didik
adalah anggota masyarakat. Sebagai anggota masyarakat peserta didik harus
dipersiapkan menjadi angota masyarakat yang baik.
Budaya
atau peradaban adalah suatu keseluruhan yang kompleks dari pengetahuan, kepercayaan,
seni, moral, hokum, adat-istiadat, serta kemampuan-kemampuan dna kebiasaan
lainnya yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan merupakan
suatu proses pemanusiaan artinya di dalam kehidupan berbudaya terjadi
perubahan, perkembangan, motivasi. Koentjaraningrat merumuskan kebudayaan
sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakannya dengan
belajar, beserta dari keseluruhan dari hasil budi dan karya.
Hakekat
kebudayaan tampak dengan jelas betapa besar peranan pendidikan dalam
perkembangan. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan, bahkan tanpa
adanya pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang. Betapa
besar peranan pendidikan dalam kebudayaan, maka dalam perkembangan ilmu
pengetahuan muncul ilmu antropologi pendidikan. Peranan pendidikan dalam kebudayaan
dapat dilihat dengan nyata didalam perkembangan kepribadian manusia. Tanpa
kepribadian manusia tidak ada kebudayaan meskipun kebudayaan bukanlah sekedar
jumlah dari kepribadian-kepribadian.
Hakikat
kebudayaan dalam pendidikan bahwa kebudyaan tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, bahkan kebudayaan merupakan
alas atau dasar pendidikan. Pendidikan di alaskan pada suatu kebudayaan yaitu
aspek intelektual, tetapi kebudayan sebagai keseluruhan. Selain itu kebudayaan
juga harus bersifat kebangsaan dengan demikian kebudayaan yang dimaksud adalah
kebudayaan yang riil yaitu budaya yang hidup
di dalam masyarakat kebangsaan Indonesia. Didalam pendidikan juga
memiliki tujuan atau arah unuk mewujudkan keperluan kehidupan. Yang dimaksud
perikehidupan disini adalah seluruh kehidupan manusia, kebutuhan yang dirasakan
oleh manusia. Arah tujuan tersebut untuk mengangkat derajat Negara dan rakyat.
Oleh sebab itu kebudayaan merupakan dasar dari praktis pendidikan maka bukan
saja seluruh proses pendidikan berjiwakan kebudayaan nasional, tetapi juga
seluruh unsur kebudayaan harus
diperkenalkan dalam proses pendidikan.
Di
dalam mencapai tujuan pendidikan, menurut Thomas Lichkona, tugas seorang guru
adalah sangat berat. Antara lain; (1) pendidik haruslah menjadi seorang model
sekaligus mentor dari peserta didik didalam mewujudkan nilai-nilai moral.(2)
masyarakat sekolah haruslah merupakan masyarakat bermoral , (3) menciptakan
suasana yang demokratis, kondusif dalam belajar dikelas, (4) mewujudkn nilai-nilai
melalui kurikulum, (5) budaya kerjasama antar guru, (6) menumbuhkan kesadaran
karya, (7) mengembangkan refleksi moral, (8) mengajarkan resolusi konflik.
Kebudayaan
nasional Indonesia merupakan suatu system gagasan dan pralambang yang dapat
dipakai oleh semua warga Negara Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika untuk
saling berkomunikasi dan dengan demikian akan memperkuat solidarits. Betapa
pentingnya kita memiliki kebudayaan nasional. Suatu kebudayaan tidak pernah ada
yang statis, demikian pula kebudayaan nasional Indonesia merupakan suatu
kebudayaan “in the making’ yang
artinya terus menerus diciptakan dan
dikembangkan. Proses pengembangan kebudayaan nasional Indonesia akan berjalan
terus menerus. Dengan kata lain pengembangan kebudyaan bangsa Indonesia
merupakan taggung jawab semua warga Indonesia, terutama lembaga-lembaga
pendidikan nasional. Koentjaraningrat mengemukakan beberapa unsur yang menjadi
syarat dari unsur kebudayaan nasional,
antara lain: (1) unsur kebudayaan nasional tersebut merupakan hasil karya dari warga Indonesia
(2) mengandung ciri khas Indonesia (3) haruslah menjadi kebanggaan sehingga
setiap warga Negara mengidentifikasikan diri dengan budaya tersebut.
Kebudayaan
pendidikan, merupakan konsep, gagasan, yang mendasari praktisi pendidikan.
Kebudayaan pendidikan merupakan aspek dari keseluruhan kebudayaan. Oleh sebab
itu kebudayaan pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan elemen-elemen
kebudayaan filsafat, pengetahuan, adat-istiadat, dan cara hidup lainnya.
Sebagai aspek dari keseluruhan kebudayaan maka kebudayaan pendidikan juga
mengandung dimensi-dimensi temporal dan spasial. Usaha untuk mengerti kebudayaan
pendidikan khususnya didalam proses belajar mengajar , Bruner mengemukakan
empat jenis pandangan pedagogic, antara lain: (1) pandangan internalis, ialah
apa yang dilakukan oleh peserta didik didalam proses pendidikannya. (2)
pandangan eksternalis, ialah apa yang dapat diperbuat oleh seorang pendidik
terhadap peserta didik. (3) pandangan inter subjektif, ialah suatu proses
interaksi antara pendidik dan peserta didik serta sesame peserta didik (4) pandangan
objektivis, ialah suatu pandanan yang mengangap bahwa peserta didik sebagai
seorang entomologis yang melihat para peserta didik seperti sekawan semut atau
domba.
Manusia
berpendidikan dan manusia berbudaya mengandung arti bahwa manusia yang
berpendidikan adalah manusia yang berbudaya, karena berasal dari pengertian
bahwa pendidikan adalah aspek kebudayaan. Dengan demikian seorang yang
telah berkembang sesuai dengan
kebudayaan adalah seseorang yang juga
telah pendidikan yang bertujuan sama
dengan perkembangan pribadi didalam kebudayaan dimana pendidikan itu
berlangsung. Seseorang yang berbudaya adalah seseorang yang menguasai dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
budaya khususnya nilai-nilai etis dan
moral yang hidup dalam kebudayaan tersebut.
Masyarakat
madani Indonesia adalah masyarakat yang baru, yakni masyarakat yang terbuka,
maju, modern, Dalam pembangunan masyarakat madani ada dua komponen yang berperan yaitu individu sebagai pelaku di dalam
masyarakat dan pranata –pranata social
yang menampung nilai-nilai budaya yang akan mengatur tercapainya tujuan
bersama. Menurut Hika yang menjadi ciri-ciri masyarakat madani adalah : (1)
kesukarelaan artinya merupakan suatu masyarakat paksaan atau karena
indoktrinasi. (2) keswasembadaan artinya keanggotaan yang bersifat sukarela untuk hidup bersama dan tidak akan
menggantungkan hidupnya kepada orang lain.(3) kemandirian tinggi terhadap
Negara adalah manusia yang percaya diri
sehinggga tidak tergantung pada perintah orang lain termasuk Negara. (4)
keterkaita pada niali-nilai hokum yang disepakati bersama, berarti suatu
masyarakat yang berdasarkan hukum dan
bukan Negara kekuasaan.
Dalam
membangun masyarakat madani indonsia
perlu memperhatikan ciri-ciri khas sebagai berikut:
1.
Kenyataan adanya keragaman budaya Indonesia yang
menjadi dasar pengembangan identitas bangsa Indonesia dan kebudayaan nasional.
2.
Pentingnya adanya saling pengertian antara
sesame anggota masyarakat.
3.
Toleransi yang tinggi.
4.
Untuk melaksanakan nilai-nilai yang khas
diperlukan wadah kehidupan bersama yang diwarnai oleh kepastian hokum.
Pendidikan dalam mayarakat madani Indonesia tidak lain ialah proses
pendidikan yang mengakui hak-hak serta kewajiban perorangan didalam masyarakat.
Beberapa strategi pembangunan masyarakat
madani Indonesia antara lain:
1.
Pendidikan dari, oleh, dan bersama-sama
masyarakat
Pendidikan dari
masyarakat artinya bahwa pendidikan haruslah memberikan jawaban kepada
kebutuhan dari masyarakat sendiri. Jadi pendidikan ukan dituangkan dari atas,
dari kepentingan pemerintah semata-mata, tetapi pendidikan yang tumbuh dari
masyarakat sendiri dengan nilai-nilai
yang hidup dalam masyarakat itu sendiri. Pendidikan bersama-sama masyarakat
artinya masyarakat diikutsertakan
didalam program-program pemerintahan
yang telah mendapatkan persetujuan
masyarakat karena ahir dari kebutuhan massyarakat iu sendiri.
2.
Pendidikan didasar pada kebudayaan nasional yang
bertumpu pada kebudayaan local
Pendidikan yang
didasarkan pada kebudayaan menurut pranata social untuk pendidikan seperti
pendidikan dalam keluarga, sekolah haruslah merupakan pusat penggalian dan pengembangan kebudayaan local dan nasional.
3.
Proses pendidikan mencakup hominasi dan humanisasi
Dalam proses
hominasi yang dimaksud adalah pengembangan manusia sebagai makhluk hidup. Dengan proses humanisasi
berarti manusia itu bukan hanya dapat hidup dan makan tetapi juga
bertanggungjawab terhadap dirinya
sendiri dan kesejahteraan masyarakat.
4.
Pendidikan demokrasi
Pendidikan dmokrasi yang
merupakan tuntutan dari terbentuknya masyarakat madani Indonesia mengandung
berbagai unsur, seperti manusia memerlukan kebebasan politik, intelektual, kesempatan
bersaing, pendidikan,.
5.
Kelembagaan pendidikan.
6.
Desentralisasi manajemen pendidikan nasional
Sistem dan praktis pendidikan nasional
saat ini sifatnya sangat sentralistik dibawah satu komandodo di bawah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Hasil yang diharapkan dari
pendidikan Nasional untuk membangun masyarakat madani Indonesia adalah,
bahwasannya pendidikan nasional yang berakar dari dan untuk pengembangan
kebudayaan nasional harus mampu menumbuhkembangkan berbagai sikap manusia
Indonesia yang memungkinkan lahirnya masyarakat madani Indonesia. Berbagai
sikap tersebut antara lain: sikap demokratis, toleran, saling pengertian,
berakhlak tinggi, beriman dan bertakwa, dan berwawasan gobal. Pada intinya
sistem pendidikan Nasional mempunyai tugas melihat, memperhatikan dan
mempersiapkan manusia dan mayarakat Indonesia untuk lebih siap menghadapi
tantangan-tantangan global.
3 komentar:
benar sekali jika suatu pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk memanusiakan manusia. artinya tanpa adanya pendidikan maka apa jadinya manusia? selanjutnya dibicarakan mengenai "alas" dari pendidikan yaitu kebudayaan, dan yang dibicarakan dalam lingkup ini adalah kebudayaan nasional. lalu bagaimana dengan hubungannya dengan kebudayaan Islam? bagaimana peranannya terhadap pendidikan?
Ridwan Nur Kholis (09410056)
Bila kebudayaan merupakan landasan dalam pendidikan. Timbul pertanyaan seberapa besar pengaruh kebudayaan dalam pendidikan terutama dalam pendidikan islam? Solihati (09410279)
Posting Komentar