Kelompok 3
09410006 Farida Nur
Hikmah
09410007 Yu’timaalahuyatazaka
09410075 Yuyus Juliana
09410080 Muhammad
Alfian
09410102 Muh. Alfi
Fajerin
09410105 Yuni Irawati
09410156 Anastasia
Dansy Novitasari
09410166 Arip Febrianto
09410193 Aulia Fajri Purnamasari
09410199 Mustika
Listivani
09410208 Shanti Sundari
09410216 Sulaekah
09410224 Iman
Alimansyah
09410255 Wido Yufri
Ashar
09410273 Samsul M.
Habibi
09410274 Irma Yanti
Zulaikah
09410283 Mu’arif Salam
LAGU LIR-ILIR
Tembang para Wali tanah Jawi
A.
Lirik Dan Makna Lagu Lir-Ilir
Lir-ilir
Lir-ilir Lir Ilir,
Tandure wus sumilir
Tak ijo royo-royo, Tak sengguh temanten anyar
Cah Angon Cah Angon, Penekno Blimbing Kuwi
Lunyu-lunyu penekno, Kanggo Mbasuh Dodotiro
Dodotiro Dodotiro, Kumitir Bedah ing pinggir
Dondomono Jlumatono, Kanggo Sebo Mengko sore
Mumpung Padhang Rembulane, Mumpung Jembar Kalangane
Yo surako,,, surak,,, Hiyo!!!
Tak ijo royo-royo, Tak sengguh temanten anyar
Cah Angon Cah Angon, Penekno Blimbing Kuwi
Lunyu-lunyu penekno, Kanggo Mbasuh Dodotiro
Dodotiro Dodotiro, Kumitir Bedah ing pinggir
Dondomono Jlumatono, Kanggo Sebo Mengko sore
Mumpung Padhang Rembulane, Mumpung Jembar Kalangane
Yo surako,,, surak,,, Hiyo!!!
Lir-ilir, Lir-ilir (Bangunlah, bangunlah)
Tandure wus sumilir (Tanaman sudah bersemi)
Tak ijo royo-royo (Demikian menghijau)
Tak sengguh temanten anyar (Bagaikan pengantin
baru)
Makna: Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan,
bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan
oleh Alloh dalam diri kita yang dalam ini dilambangkan dengan Tanaman yang
mulai bersemi dan demikian menghijau. Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan
membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan
tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya
pengantin baru.
Cah angon, cah angon (Anak gembala, anak gembala)
Penekno Blimbing kuwi (Panjatlah (pohon) belimbing itu)
Lunyu-lunyu penekno (Biar licin dan susah tetaplah kau panjat)
Kanggo mbasuh dodotiro (untuk membasuh pakaianmu)
Makna: Disini disebut anak gembala karena oleh Alloh, kita telah diberikan
sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita menggembalakan hati kita
dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya?
Si anak gembala diminta memanjat pohon belimbing yang notabene buah
belimbing bergerigi lima buah. Buah belimbing disini menggambarkan lima rukun
Islam. Jadi meskipun licin, meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon
belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan
Rukun Islam apapun halangan dan resikonya.
Lalu apa gunanya? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian
taqwa.
Dodotiro, dodotiro (Pakaianmu, pakaianmu)
Kumitir bedah ing
pinggir (terkoyak-koyak dibagian samping)
Dondomono, Jlumatono (Jahitlah, Benahilah!!)
Kanggo sebo mengko sore
(untuk menghadap nanti sore)
Makna: Pakaian taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan
berlubang di sana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan
membenahinya agar kelak kita sudah siap ketika dipanggil menghadap kehadirat
Alloh SWT.
Mumpung padhang
rembulane (Mumpung bulan bersinar terang)
Mumpung jembar
kalangane (mumpung banyak waktu luang)
Yo surako surak iyo!!! (Bersoraklah dengan
sorakan Iya!!!)
Makna: Kita diharapkan melakukan hal-hal diatas ketika kita masih sehat (di
lambangkan dengan terangnya bulan) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan
jika ada yang mengingatkan maka jawablah dengan Iya!!!
B.
Fungsi Lagu Lir-Ilir
1.
Fungsi
historis
Lagu lir-ilir berfungsi sebagai media untuk memahami atau mengetahui
umat Islam pada saat Islam berkembang di tanah Jawa yang disebarkan oleh para
Wali Songo.
2.
Fungsi
dakwah
Sunan Kalijaga menciptakan lagu lir-ilir untuk menampaikan
(berdakwah) kepada orang-orang Jawa dan menanamkan Aqidah yang kuat kepada
mereka.
3.
Fungsi
perubahan (moderniasasi)
Dalam lagu lir-ilir terdapat makna perubahan dari Islam yang kejawen
menjadi kembali pada ajaran Islam yang berdasarkan Al-Qur’an dan Al-Hadist.
C.
Nilai-Nilai Islam Yang Terkandung Dalam Lagu Lir-Ilir
Sunan
Kalijaga menciptakan lagu lir-ilir untuk menyampaikan (berdakwah) kepada
orang-orang Jawa dan menanamkan Aqidah Islamiyah yang kuat kepada mereka, ketika itu taraf penyerapan dan implementasi
agama Islam masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan
pernikahannya. Melalui tembang ini, Sunan Kalijaga memberi motivasi kepada
orang-orang Islam ataupun yang baru masuk Islam untuk berusaha mempelajari dan
mengaplikasikan ajaran Islam meskipun sulit dan banyak rintangan, karena masih diberi
kesehatan dan banyak waktu luang untuk mempelajari mengamalkan ajaran Islam
tersebut.
D.
Karakteristik Lagu Lir-Ilir Dalam Kategori Lagu Islami
Tembang Lir ilir bukan sekedar tembang dolanan biasa, tetapi tembang
tersebut memiliki corak islami apabila dilihat dari makna tiap-tiap dimana mengandung
makna yang sangat mendalam.
0 komentar:
Posting Komentar